Pages

Thursday, July 19, 2012

Vulgarisme



    Dunia sekarang begitu bebas. Asyik, tapi lo jangan lupa kalo kebebasan selalu diikuti dengan yang namanya “tanggung jawab”. ‘Loh berarti gak sebebas-bebasnya dong?’ kata siapa gak sebebas-bebasnya? Lo bisa lakuin apa aja sesuka hatimu asal lo harus bisa mempertanggungjawabkannya kelak. Wuih panjang banget kata itu. Yap, biar kita selalu ingat betapa pentingnya kata tersebut.
   Plis jangan meneladani perbuatan pejabat-pejabat busuk itu, abis mencuri malah melarikan diri. Udah ngerugiin Negara, memiskinkan rakyat, ujung-ujungnya sembunyi. Tanggung jawab dong! BEJAT! *tiba-tiba naik darah :@*
Ah sudahlah, gue yakin hukum masih berlaku di Negara ini (yah kecuali kalo hukum juga dibeli. Tragis!). ahhh.. sudahlah cukup, ntar yang ada tensi gue naik drastis!
    Oke, kembali lagi ke soal kebebasan. Kebebasan bisa apa aja, asal jangan sex bebas. Astaghfirullah, itu dosa.
      Kita ulang lagi.
   Kebebasan bisa apa aja, termasuk kebebasan dalam berbicara, berpendapat. Bahkan kebebasan berpendapat ini di atur dalam UUD 1945 (maaf gue lupa pasal berapa). ‘trus apa hubungannya sama UUD 1945?’ gak kok, Cuma mau sok pinter :P. ngomong-ngomong tentang kebebasan berbicara, gue jadi inget sama salah satu temen gue yang dia adalah pacar dari sahabat gue Paquita. Dialah Sergio, si manusia “vulgar”. Ngomongnya yang ceplas-ceplos yang kalo orang Manado bilang “asal malontok” membuatnya dijuluki sebagai manusia vulgar. Ceplas-ceplosnya bukan yang biasa, tapi menusuk. Kami, teman-temannya udah biasa menanggapinya :D.
    Kami baru menyadari kalo ternyata Sergio adalah manusia vulgar kelas kakap. Bagaimana tidak? Kevulgarannya pun bisa muncul di depan public. :O. ceritanya begini, waktu itu kami mengikuti seminar yang diadakan suatu provider seluler di sebuah hotel di Manado. Saat itu masih break setelah makan siang. Kemudian panitia mengadakan games kecil untuk menghilangkan rasa kantuk setelah makan. Kami ditantang untuk bermain Angry Birds di aiped panitia. Skor yang paling tinggi bisa mendapatkan pulsa 50 ribu. Saat salah satu teman (laki-laki) saya hendak selesai bermain, tiba-tiba terdengar suara Sergio yang ceplas-ceplos ‘Masih ada lagi satu burungnya’ (kira-kira seperti itu yang dia bilang). Sontak kami kaget dan menegurnya, astaga bahkan vulgarismenya go public. Masih ada lagi sih kisah-kisah vulgarismenya yang lain. Mending gue gak kasih tau ke lo semua. Takutnya otak lo gak bisa mempertanggungjawabkan apa yang terpikirkan. Tau kan maksud gue? Ah lupakan :P
    Itulah Sergio, salah satu teman gue yang unik. Keunikannya tersebut berdampak positif pada dirinya sehingga menjadi sangat kreatif dalam menulis di blognya. Gue adalah salah satu penikmat blognya. Ceritanya menarik dan lebay, tak jarang teman-temannya masuk dalam cerita di blognya. Mungkin giliran gue nanti kali, Yah semoga gak :D.
    Oya satu lagi hal unik dari Sergio, dia mempunyai apresiasi yang tinggi terhadap orang-orang alay. Berbahagialah Alayer, karena Ia adalah salah satu orang yang selalu memberi semangat serta menguatkan kalian. Mungkin dia ditunjuk presiden untuk menjadi duta 4L@Y :P. Ini pernyataanya yang gue kutip dari blognya “… alay membuat sesuatu lebih indah. Jadi jangan takut ketika anda diolok-olok karena alay atau lebay tapi be proud, banggalah atas hal itu, karena anda lebih kreatif dari pada mereka.” Keren kan?
   Vulgarisme tak membuatnya buruk di mata Paquita. Buktinya sampai sekarang pun Paquita sangat mencintainya. That’s cool! (^^)d

2 comments:

Berry said...

wkwkwkwkwk...terharu eh da baca tu tpe tulisan sndri tentang alay...pas pa tpe blog dpe bawaan lucu, pas pa ngn jadi sedih eh...wkwkwk
bdw, sergio?? wkwkwk Cool!!!

Aya said...

lol :D

Post a Comment